PT. Camar Indah Jaya Perkasa

apa itu RFID tag

Apa itu RFID Tag? Ini Jenis, Manfaat dan Cara Kerjanya

Radio Frequency Identification tag atau RFID tag adalah perangkat kecil yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, masih banyak orang yang belum mengenal teknologi satu ini. RFID sendiri terdiri dari chip dan antena. Chip dan antena tersebut digunakan untuk menyimpan dan mentransfer data menggunakan gelombang radio, yang memungkinkan identifikasi serta pelacakan objek secara otomatis dan akurat.

Perangkat ini juga sering digunakan di berbagai aplikasi, seperti pelacakan inventaris, manajemen kontrol akses, dan pembayaran tanpa kontak. Teknologi RFID sangat penting dalam membantu merampingkan operasional, meningkatkan akurasi, dan memfasilitasi pengumpulan data tanpa kontak langsung atau jarak pandang. Untuk memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang RFID tag, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai apa itu RFID tag. Yuk, simak sampai akhir berikut ini!

Pengertian RFID Tag 

Bila diartikan secara menyeluruh, RFID tag merupakan sistem pelacakan yang menggunakan smart barcodes untuk mengidentifikasi barang dengan memanfaatkan teknologi frekuensi radio. Gelombang radio ini mengirimkan data dari tag ke reader atau pembaca, yang kemudian mengirimkan informasi tersebut ke program komputer RFID. Sementara itu, RFID tag sering digunakan untuk barang dagangan, melacak kendaraan, hewan peliharaan, dan bahkan pasien yang terjangkit Alzheimer. 

Aplikasi umum dari RFID mencakup manajemen inventaris, access control, pelacakan hewan peliharaan, dan sistem pembayaran tanpa kontak. Tag ini memungkinkan pengenalan dan pelacakan yang cepat dan efisien tanpa memerlukan kontak langsung dengan pembaca RFID. Selain itu, beberapa sistem RFID menyertakan juga beberapa keamanan kriptografi untuk verifikasi dan autentikasi tingkat tinggi.

Cara Kerja RFID Tag

RFID tag memiliki serangkaian cara kerja, mulai dari pemasangan, pengiriman sinyal, pengambilan informasi, dan penerimaan informasi. Berikut penjelasan detailnya:

  1. Pemasangan: RFID tag dipasang pada objek atau barang. Tag ini akan menyimpan informasi berupa identifikasi barang, nomor seri, atau detail lainnya terkait barang tersebut.
  2. Pengiriman sinyal oleh RFID reader: Cara kerja RFID reader adalah dengan mengirimkan sinyal radio ke RFID tag. Sinyal ini membuat tag aktif dan siap mengirimkan informasi.
  3. Pengambilan informasi: Setelah diaktifkan, RFID tag mengakses data yang tersimpan di dalamnya, lalu data tersebut dikirimkan ke RFID reader.
  4. Penerimaan informasi: RFID reader menerima informasi dari RFID tag dan mengirimkannya ke sistem komputer. Sistem kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk berbagai tujuan, seperti pencatatan stok atau pelacakan barang.

Tag RFID dapat menampung hingga 64 bita data dan dapat dibaca oleh semua jenis pembaca asalkan memiliki protokol yang kompatibel. Protokol yang paling umum digunakan oleh pembaca modern meliputi ISO/IEC 14443 Tipe A (MIFARE) dan ISO/IEC 14443 Tipe B (NFC). Namun, jenis reader lain juga tersedia, termasuk kartu contacless atau smartphone yang dilengkapi dengan chip NFC yang memungkinkan pengguna memindai tiket atau kartu masuk langsung dari telepon mereka.

Informasi yang disimpan pada label RFID dapat mencakup nama, nomor ID, atau data pribadi lainnya tentang orang atau objek yang menjadi sasarannya. Label tersebut juga dapat menyimpan informasi tentang lokasi atau pola pergerakan orang atau objek tersebut.

Baca juga: Keunggulan Vanderbilt Bluetooth Low Energy (BLE) yang Harus Anda Ketahui

Jenis-Jenis RFID Tag

Ada RFID tag memiliki dua jenis utama yang paling umum, diantaranya adalah:

  • RFID Aktif. Memiliki sumber dayanya sendiri yang biasanya berupa baterai.
  • RFID Pasif. Menerima daya dari antena reader, yang gelombang elektromagnetiknya menginduksi arus pada antena tag RFID.

Contoh RFID tag aktif yaitu suar yang digunakan untuk RTLS, pemantauan medis, atau ke taman hiburan. Jenis ini kurang umum digunakan dan membutuhkan serta sumber dayanya sendiri. Selain itu, tag ini cenderung lebih besar, kokoh, tahan lama, dan lebih mahal.

Sedangkan tag RFID pasif adalah yang paling umum dan tidak memerlukan garis pandang langsung ke reader tetapi memiliki jangkauan baca yang lebih pendek. Idealnya RFID pasif digunakan untuk:

  • Manajemen rantai pasokan dan inventaris
  • Pelacakan aset dan personel
  • Logistik
  • Industri dan manufaktur
  • Perlindungan merek dan anti pemalsuan
  • Sistem lokasi waktu nyata (RTLS) menggunakan desain yang tidak sensitif terhadap orientasi 3D
  • Kontrol akses gerbang dan perimeter
  • Farmasi dan perawatan kesehatan
  • Hiburan dan perjalanan
  • Pakaian dan eceran

Selain kedua jenis tersebut, ada juga RFID tag semi-pasif, yang berarti baterai menjalankan sirkuit semenatara komunikasi didukung oleh pembaca RFID.

Tag RFID biasanya menyimpan data kurang dari 2.000 KB, termasuk pengenal/nomor seri unik. Tag dapat berupa read-only atau read-write, dimana data dapat ditambahkan oleh reader atau data yang ada dapat ditimpa. Sementara jangkauan baca untuk tag RFID bervariasi berdasarkan beberapa faktor termasuk jenis tag, jenis reader, frekuensi RFID, dan gangguan di lingkungan sekitar atau dari tag dan reader RFID lainnya.

Sistem RFID Tag

Beberapa RFID tag diidentifikasi berdasarkan jenis frekuensi radionya, yaitu frekuensi rendah (LF), frekuensi tinggi (HF), frekuensi sangat tinggi (UHF). Frekuensi sendiri sangat bervariasi menurut negara dan wilayah.

1. Frekuensi Rendah (LF)

Jenis frekuensi ini memiliki rentang antara 30 KHz hingga 500 KHz, meskipun frekuensi umumnya adalah 125 KHz. RFID dengan frekuensi rendah ini memiliki jangkauan transmisi yang pendek, biasanya mulai dari beberapa inci hingga kurang dari enam kaki. Sistem ini lebih sering digunakan dalam aplikasi access control dan pemantauan ternak.

2. Frekuensi Tinggi (HF)

Sistem ini memiliki rentang frekuensi antara 3 MHz hingga 30 MHz, dan frekuensi HD yang paling umum adalah 13,56 MHz. Sementara rentang standar jangkauan reader-nya berkisar antara 10 cm hingga 1 m (3 kaki). Sistem ini umumnya digunakan untuk tiket elektronik, pembayaran, atau aplikasi user experience.

3. Frekuensi Sangat Tinggi (UHF)

Rentang frekuensi ini berkisar antara 300 MHz hingga 960 MHz, dengan frekuensi tipikal 433 MHz dan umumnya dapat dibaca dari jarak lebih dari 25 kaki. Sistem RFID ini umumnya digunakan dalam pelacakan inventaris ritel, garasi parkir, akses pintu, dan manajemen aset.

Untuk frekuensi mana yang akan dipakai bergantung pada aplikasi RFID-nya, dengan jarak aktual yang diperoleh terkadang berbeda dari yang diharapkan. Jika Anda membutuhkan jangkauan baca yang lebih jauh, penggunaan tag dengan daya tambahan dapat meningkatkan jangkauan baca hingga lebih dari 300 kaki.

Baca juga: Apa itu Card Reader? Ini Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Fungsi RFID Tag 

Contoh aplikasi yang memanfaatkan RFID tak terbatas. Aplikasinya mencakup berbagai bidang seperti pelacakan inventaris hingga manajemen rantai pasokan dan dapat menjadi lebih terspesialisasi tergantung pada perusahaan atau industrinya. Selain pelacakan barang secara real-time dan memperkuat keamanan produk, fungsi RFID tag adalah sebagai berikut: 

  • Pelacakan barang: RFID tag memungkinkan pelacakan barang secara real-time tanpa perlu kontak langsung dengan barang tersebut. 
  • Efisiensi logistik: Contoh RFID dalam proses logistik meliputi pelacakan inventaris secara real-time, pengelolaan persediaan yang efisien, pelacakan pengiriman barang dari produsen hingga pelanggan, optimisasi proses pengiriman, serta peningkatan keamanan dan keandalan dalam rantai pasokan.
  • Keamanan: RFID tag dapat digunakan untuk mengontrol akses terhadap suatu barang, serta memberikan jejak audit untuk mengetahui status dan lokasi barang tersebut dalam suatu waktu tertentu. Ini membantu dalam mencegah pencurian, kehilangan, atau manipulasi barang-barang yang penting atau bernilai tinggi.
  • Autentikasi: RFID tag dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian barang, terutama dalam industri farmasi dan barang mewah.
  • Memudahkan pembayaran: RFID tag yang terpasang pada kartu pembayaran memungkinkan transaksi tanpa kontak.
  • Manajemen stok: Dalam industri ritel, RFID tag memungkinkan pemantauan stok secara real-time sehingga dapat membantu mencegah kekurangan stok dan mempercepat proses pengisian ulang.
  • Kemudahan dalam transportasi: Di bidang transportasi, RFID tag digunakan untuk pembayaran tol otomatis, tiket kereta api, atau papan kedatangan dan keberangkatan bandara.

Demikian penjelasan detail mengenai definisi, jenis-jenis, fungsi, dan cara kerja RFID tag. Sebagai kesimpulan, RFID tag adalah solusi yang efektif dan efisien, khususnya dalam konteks kontrol akses. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan akurasi data, mengurangi kesalahan manusia, dan mengoptimalkan operasional sehari-hari.

Jika Anda mencari perangkat keamanan akses terbaik, PT. Camar Indah Jaya Perkasa adalah solusi yang tepat. Dengan menggunakan teknologi RFID tag dalam sistem kami, Anda dapat menikmati access control yang andal dan canggih untuk mengontrol akses ke area tertentu. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut agar kami dapat membantu memenuhi kebutuhan Anda.

Baca Juga: Face Recognition Access Control: Keunggulan dan Cara Kerja

Bagikan artikel ini ke:

Dapatkan Dukungan

Ada Pertanyaan? Yuk, Hubungi Kami!

*Customer service tersedia selama 24 jam

Kirim Pesan
Reach Us
Halo Camarjaya, saya ingin menanyakan mengenai layanan yang tersedia di PT. CamarIndah JayaPerkasa