PT. Camar Indah Jaya Perkasa

ACCESS CONTROL CATALOG

Apa itu Access Control?

Access control atau kontrol akses adalah konsep dan teknologi yang digunakan untuk mengatur dan mengelola siapa yang memiliki hak akses ke sistem, perangkat, area fisik, atau sumber daya tertentu. Tujuan dari access control adalah untuk memastikan bahwa hanya orang atau entitas yang memiliki izin atau otoritas yang tepat yang dapat masuk ke suatu lokasi atau menggunakan suatu sumber daya. Access control dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk keamanan fisik, keamanan komputer, dan sistem informasi.

Manfaat Menggunakan Access Control

Pada sebagian besar bisnis modern, faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah masalah keamanan di tempat kerja, baik itu upaya pencegahan kejahatan dan perlindungan data penting. Hal tersebut guna menciptakan lingkungan aman bagi staf dan tamu yang berkunjung. Salah satu solusi terbaik untuk mendukung dan meningkatkan keamanan di gedung komersial adalah dengan memanfaatkan teknologi access control. Terdapat banyak manfaat yang bisa dirasakan dari teknologi tersebut. Berikut penjelasannya.

1. Pencegahan Terkait Masalah Kunci

Terkadang, ada beberapa perusahaan yang memberikan kunci fisik kepada karyawan. Padahal, hal tersebut bisa saja menimbulkan beberapa masalah, seperti kehilangan kunci atau justru terkunci di luar gedung. 

Akibatnya, pemilik usaha harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat atau mengganti kunci yang hilang. Nah, access control bisa menjadi solusi yang lebih efisien dan aman untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan membatasi akses ke area tertentu di tempat kerja.

Selain itu, langkah otomatisasi proses pemberian serta penolakan akses dapat membantu bisnis dalam meningkatkan efisiensi budget dan menghemat waktu.

2. Pengelolaan Manajemen yang Lebih Mudah

Access control tidak hanya membantu meningkatkan pengawasan dalam sistem keamanan, tetapi juga memudahkan manajemen dalam mengelola akses karyawan dan pengunjung. Alhasil, penolakan atau pemberian akses dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat secara otomatis di area tertentu. 

Hal tersebut berguna untuk mengurangi beban kerja karyawan secara signifikan. Dengan demikian, dapat membuat para karyawan lebih terfokus terhadap tugas-tugas yang lebih produktif.

3. Mencegah Terjadinya Pencurian

Masalah pencurian kerap kali terjadi di tempat kerja. Solusi alternatif yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan penggunaan sistem access control. Pasalnya, sistem tersebut dapat membantu dalam melacak keberadaan karyawan dan menentukan siapa yang berada di area tertentu serta kapan pencurian terjadi. 

4. Keamanan Tingkat Lanjut

Penggunaan sistem kontrol akses berguna dalam meningkatkan keamanan bisnis dengan cara melacak siapa saja yang datang maupun pergi dari tempat kerja. Selain itu, tindakan pembatasan akses ke area tertentu juga merupakan bagian dari sistem kontrol akses untuk mencegah seseorang yang ingin mengakses area sensitif, seperti ruang server.

5. Menciptakan Lingkungan yang Lebih Profesional

Pemanfaatan sistem access control pada bisnis merupakan bentuk keseriusan terhadap keamanan dan kesediaan berinvestasi pada teknologi terkini. Hal tersebut akan membantu dalam memberikan ketenangan pikiran kepada pelanggan maupun klien.

Pasalnya, mereka menjadi lebih tahu bahwa informasinya tersimpan dengan aman dan terlindungi. Dengan demikian, sistem access control mampu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih profesional.

6. Memberi Kebebasan Kepada Karyawan

Ketika bekerja di dalam sebuah gedung tinggi, akses keluar masuk umumnya menjadi lebih mudah. Hal tersebut merupakan bagian dari sistem access control yang dapat memudahkan karyawan untuk keluar masuk tanpa harus menunggu seseorang membuka kunci pintu.

7. Memberi Perlindungan Kepada Karyawan

Penggunaan sistem kontrol akses yang terintegrasi merupakan salah satu cara untuk melindungi karyawan di tempat kerja. Langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan membatasi akses keluar masuk gedung.

Jadi, hanya pengunjung atau pihak dengan kredensial aktif saja yang dapat memasuki gedung. Hal tersebut akhirnya bisa membuat karyawan merasa aman dan tenang sebab mengetahui bahwa setiap orang di dalam bisnis mempunyai wewenang.

8. Memudahkan Orientasi dan Pemberhentian Karyawan

Situasi saat banyak karyawan datang dan pergi di lingkungan kerja membuat pihak personalia mengalami kerepotan dalam mengganti maupun membatasi area tertentu. Pemanfaatan sistem access control akan memudahkan dalam memberikan serta mencabut akses secara cepat sehingga proses orientasi dan penghentian menjadi lebih mudah.

9. Hemat Biaya

Mempertahankan kendali titik akses di tempat kerja dapat dilakukan dengan dua cara efektif. Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem modern canggih yang memerlukan pengaturan awal, kemudian secara efektif bekerja secara otomatis

Kedua, dengan membayar orang untuk duduk di setiap lokasi serta mempersilakan orang masuk dan keluar sesuai keperluan. Jika dibandingkan, cara pertama terbilang lebih baik untuk diterapkan di lingkungan kerja.

Cara pertama mungkin akan membutuhkan biaya awal untuk penyediaan, pemasangan, dan pemeliharaan rutin guna menjaganya tetap berfungsi. Namun, manfaat jangka panjang lebih terasa daripada membayar orang untuk melakukan pekerjaan yang sama.

Jenis-Jenis Sistem Access Control yang Camarjaya Tawarkan

Ada beberapa jenis access control yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Adapun beberapa jenis sistem access control yang ditawarkan di Camar Jaya adalah sebagai berikut.

1. Card Reader

Card Reader adalah salah satu jenis hardware yang dimanfaatkan di dalam sistem access control untuk melakukan identifikasi dan verifikasi pengguna saat mereka mencoba mengakses area fisik atau sumber daya tertentu. 

Cara kerjanya yaitu dengan membaca informasi yang disimpan pada token elektronik atau kartu akses khusus milik pengguna. Perangkat ini digunakan di berbagai lingkungan, seperti perumahan, kantor, fasilitas industri, dan lain-lain.

2. Smart Lock

Smart Lock adalah perangkat keamanan pintu dalam sistem kontrol akses yang tidak memerlukan kunci fisik untuk membuka atau mengunci pintu. Smart lock juga menggunakan IoT (Internet of Things) di dalamnya yang menawarkan keamanan dan kenyamanan tambahan.

Teknologi tersebut bisa disambungkan ke berbagai sistem maupun layanan keamanan. Adapun beberapa metode untuk membuka kunci pada Smart Lock adalah:

  • Sidik Jari.
  • Kata Sandi.
  • Kartu RFID.
  • Kunci.
  • Tuya Smart.

3. QR Reader

Quick Response (QR) Reader adalah sistem access control yang menggunakan teknologi pembaca QR code untuk melakukan identifikasi dan verifikasi pengguna ketika mencoba mendapatkan akses ke area fisik atau sumber daya tertentu. 

Jadi, QR code nanti akan dipindai oleh perangkat pembaca khusus guna memberi akses atau memverifikasi identitas pengguna.

4. Access Controller

Access Controller adalah komponen krusial dalam sistem access control yang berfokus pada pengendalian dan pengelolaan akses pengguna atau perangkat ke jaringan komputer. Tujuannya yaitu untuk memastikan bahwa perangkat yang tersambung ke jaringan menaati kebijakan terkait kesehatan dan keamanan jaringan.

5. Access Card

Access Card adalah jenis teknologi kartu chip pintar yang cukup umum digunakan untuk sistem access control. Selain itu, Access Card banyak dimanfaatkan pada transportasi, stadium ticketing, cashless vending, smart printing atau copying, dan lain sebagainya.

Di Camarjaya, kami memiliki jenis teknologi kartu chip pintar yang tidak bisa diduplikasi. Hal ini tentu dapat mencegah terjadinya peretasan atau kloning kartu sehingga meningkatkan sistem keamanan penggunanya.

6. Iris Reader

Iris Reader adalah perangkat yang berfungsi untuk mengidentifikasi individu berdasarkan pola unik pada iris mata. Proses pengenalannya melibatkan pengambilan gambar iris mata dengan mengekstrak pola-pola khas yang kemudian dilakukan analisis oleh algoritma komputer.

Setelah itu, informasi tersebut diubah menjadi suatu template digital, yang nantinya bisa dibandingkan dengan template yang telah tersimpan untuk mengidentifikasi individu.

Iris Reader unggul dalam hal tingkat akurasi dan reliabilitas yang tinggi. Jadi, sistem ini dapat menjadi salah satu pilihan paling akurat dan tercepat untuk mengautentikasi seseorang dengan pasti sebab pola iris termasuk unik pada setiap individu sehingga sulit dipalsukan.

7. Exit Button

Exit Button adalah komponen pada sistem access control yang digunakan untuk membuka pintu. Exit Button juga memiliki fungsi untuk memudahkan pengguna keluar dari suatu tempat tanpa harus menggunakan metode orientasi, seperti kode PIN, pembaca biometrik, atau kartu akses.

8. Emergency Break Glass

Emergency Break Glass (EBG) adalah darurat untuk membuka pintu akses yang terkunci, seperti memecahkan kaca pelindung pada situasi darurat (insiden medis, kebakaran, dan lain-lain). 

EBG sering dimanfaatkan dalam konteks keamanan dan evakuasi di bangunan. Oleh karena itu, perangkat tersebut mudah ditemukan pada fasilitas industri, gedung perkantoran, atau tempat umum lainnya.

9. Fingerprint Reader

Fingerprint Reader adalah teknologi pengenalan sidik jari dalam sistem access control yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melakukan verifikasi pengguna ketika mencoba mendapatkan akses ke area fisik atau sumber daya tertentu. Dalam sistem kontrol akses, perangkat tersebut dimanfaatkan sebagai metode autentikasi unik dan sulit ditiru.

Apabila menginginkan perangkat access control yang ringkas dan cocok dipasang di kusen pintu, maka cobalah mempertimbangkan Fingerprint Reader. Perangkat ini dipadukan dengan Kartu RFID dan sidik jari biometrik untuk kebutuhan keamanan yang lebih tinggi. Fingerprint Reader termasuk sensor generasi baru yang kedap udara, tahan air, dan tahan debu.

10. Software License

Software License dalam sistem kontrol akses biasanya dimanfaatkan untuk mengendalikan dan mengelola hak akses pengguna ke suatu sistem atau software tertentu. Langkah perizinan access control software bertujuan untuk memastikan bahwa pemilik hak akses ke sistem atau perangkat lunak tersebut adalah pengguna yang berwenang dan sah.

11. Face Reader

Face Reader adalah teknologi pengenalan wajah yang digunakan dalam sistem access control untuk melakukan identifikasi dan verifikasi pengguna. Sistem tersebut memanfaatkan scanning wajah pengguna sebagai metode autentikasi yang unik dan aman.

12. PIN Reader

Selanjutnya, jenis sistem akses kontrol adalah PIN Reader. Perangkat tersebut umumnya menggunakan kombinasi antara nomor identifikasi pribadi yang dimasukkan oleh pengguna dengan pembaca khusus untuk memberikan maupun menolak akses. Sistem ini memang mengharuskan pengguna untuk memasukkan PIN secara tepat agar identitas dapat terverifikasi sebelum memperoleh akses.

13. Time Attendance

Time Attendance adalah sistem untuk mencatat serta melacak waktu hadir, kehadiran, dan aktivitas karyawan. Time Attendance didesain untuk melakukan monitor waktu yang dihabiskan oleh seseorang di tempat kerja. Selain itu, sistem tersebut juga biasanya dimanfaatkan dalam konteks HR (Human Resource) dan penggajian.

Tips Memilih Sistem Access Control yang Tepat

Bisnis di berbagai industri kerap kali membutuhkan sistem keamanan yang berbeda. Pasalnya, hal tersebut bergantung pada peraturan, bandwidth, orang yang diperlukan untuk memasuki ruang tersebut, dan area spesifik yang perlu dilindungi.

Apapun jenis bisnis dan fasilitasnya, pemilik bisnis tentu perlu memilih sistem access control yang tepat, aman, serta hemat biaya. Berikut ini adalah beberapa tips memilihnya yang bisa dilakukan.

1. Lokasi Konstruksi

Pemasangan battery-powered standalone locks adalah pilihan perangkat yang tepat untuk melindungi peralatan berat dan material berharga, terutama setelah jam kerja di lokasi konstruksi. Pasalnya, area tersebut sering kekurangan daya dan koneksi internet sehingga membuat sistem kabel atau sistem IP menjadi tidak praktis.

Selain itu, untuk menambah sistem keamanan yang kuat, Anda bisa memasang smart CCTV dan access control untuk mencegah terjadinya pencurian atau penyusupan. Di mana, smart CCTV bisa membedakan antara penyusup yang datang ke lokasi dan gerakan alami, seperti pohon tertiup angin.

2. Fasilitas Tempat Penyimpanan

Pada unit penyimpanan yang disewakan perorangan, penggunaan kode PIN atau sistem kartu kunci sederhana sebenarnya sudah cukup. Tetapi, sistem keamanan yang lebih kuat tentu diperlukan pada bisnis untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti catatan keuangan, server komputer, dan lain-lain. 

Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah dengan memasang metode kontrol akses, seperti Fingerprint Reader. Sistem tersebut menggunakan teknologi identifikasi biometrik yang dapat membantu dalam melindungi barang-barang berharga pada bisnis.

3. Lembaga Keuangan

Umumnya, lembaga keuangan seperti bank membutuhkan kontrol akses tingkat tinggi untuk melindungi area penting, yaitu brankas dan ruang penyimpanan. Kontrol akses terjadwal akan membantu menjaga pintu tetap terkunci pada malam hari atau selama waktu yang dijadwalkan.

Sistem biometrik dan two-factor authentication juga merupakan pilihan populer untuk melindungi area yang rentan dalam bisnis keuangan. Selain itu, Anda dapat menggabungkan berbagai jenis kontrol akses untuk mengoptimalkan perlindungan ruangan dari berbagai sudut.

4. Bangunan Satu Pintu

Sistem keamanan yang cocok untuk bangunan satu pintu umumnya adalah sistem kartu. Namun, penting sekali untuk memastikan bahwa tidak ada kartu atau kode yang dibagikan kepada pihak tidak berwenang.

5. Apartemen dan Kantor Bertingkat Tinggi

Pada bangunan bertingkat tinggi, biasanya diperlukan sistem kontrol akses yang dipasangkan dengan kontrol lift agar hanya dapat diakses oleh pihak berwenang. Dengan demikian, pengontrolan akses pada setiap lantai untuk meningkatkan keamanan bisa diterapkan. 

Kemudian, pada area parkir dapat menggunakan kredensial yang sama dengan pintu masuk gedung untuk memberikan kemudahan lebih besar bagi karyawan dan penghuni.

Panduan Instalasi dan Penggunaan Access Control dari Camar Jaya

Sistem kontrol akses dapat diibaratkan seperti seorang penjaga pintu yang sangat pintar. Jadi, sistem tersebut mengetahui secara persis kapan dan siapa saja yang boleh masuk atau tidak. Sistem access control biasanya menggunakan beberapa cara untuk mengenalinya, antara lain:

  • Kartu akses: perangkat ini serupa dengan kartu identitas yang khusus digunakan untuk membuka pintu.
  • Sidik jari: merupakan teknologi fingerprint reader dari setiap individu sebagai kunci atau pembuka akses.
  • Face recognition/pengenalan wajah: sistem yang memanfaatkan teknologi biometrik untuk memindai pola wajah dan membandingkannya dengan basis data.
  • Kode PIN: Sistem ini mengharuskan pengguna memasukkan kombinasi angka tertentu guna membuka akses atau pintu.

Untuk panduan instalasinya, berikut ini adalah contoh proses instalasi access control secara umum:

  1. Mulailah dengan melakukan pemasangan kabel yang dibutuhkan untuk sistem kontrol akses.
  2. Kemudian, lakukan pengukuran serta sejajarkan kunci pintu elektrik dan gagangnya yang dilanjutkan dengan memasang kontrol akses.
  3. Lalu, pasanglah reader pintu dengan aman di lokasi yang telah ditentukan dan hubungkan kunci pintu ke reader pintu. Pastikan bahwa kabelnya sudah terpasang secara benar dan tepat.
  4. Apabila sistem Anda kini melibatkan pengontrol pembaca, maka cobalah untuk menyambungkan reader pintu ke jaringan atau pengontrol sesuai kebutuhan.
  5. Instal software manajemen kontrol akses pada sistem yang sudah ditunjuk.
  6. Lakukan pengujian kredensial pada satu pintu guna memastikan bahwa perangkat berfungsi dengan baik.
  7. Tentukanlah personel yang akan bertugas sebagai administrator sistem dan hak istimewa mereka untuk membuat perubahan pada sistem.
  8. Setelah itu, identifikasi seluruh pengguna yang berwenang, tentukan pintu mana yang bisa mereka akses, dan tetapkan batasan waktu seperlunya.
  9. Daftarkanlah pengguna ke dalam sistem lalu pastikan bahwa informasi mereka yang terdaftar sudah benar.
  10. Uji kembali sistem access control secara menyeluruh untuk melakukan verifikasi fungsionalitas dan keamanannya.

Sistem access control dapat digunakan untuk kebutuhan di berbagai area, seperti berikut ini.

  • Rumah: untuk memberikan perlindungan dan keamanan pada pintu utama, pintu kamar, atau ruangan penting lainnya.
  • Perkantoran: berfungsi untuk mengendalikan akses ke ruangan tertentu, seperti server room dan gudang, hingga untuk kebutuhan absensi karyawan.
  • Apartemen: berguna untuk mengamankan pintu masuk utama dan lift.
  • Pabrik: untuk mengontrol akses ke ruang kontrol, gudang, dan area produksi.
  • Sekolah: digunakan untuk memberikan keamanan di pintu masuk, ruang guru, dan laboratorium.
Kirim Pesan
Reach Us
Halo Camarjaya, saya ingin menanyakan mengenai layanan yang tersedia di PT. CamarIndah JayaPerkasa