PT. Camar Indah Jaya Perkasa

tingkatkan pengalaman pelanggan dengan people counting

Tingkatkan Pengalaman Pelanggan Toko Ritel dengan People Counting

Dalam dunia ritel, satu hal yang tidak bisa ditawar adalah pengalaman pelanggan. Sebagus apapun produk yang Anda tawarkan, bila pengunjung merasa tidak mendapatkan pengalaman yang baik dan menyenangkan, maka loyalitas mereka akan hilang.

Antrean yang tak terkontrol, area toko terasa sumpek, hingga pelanggan kesulitan menemukan barang yang diinginkan, merupakan beberapa sumber masalah yang harus diatasi jika tidak ingin kehilangan loyalitas pelanggan Anda.

Pertanyaannya, bagaimana ritel modern bisa mengukur, menganalisis, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara objektif? Jawabannya Anda bisa memanfaatkan teknologi people counting. Teknologi ini bukan sekadar alat penghitung traffic pengunjung, melainkan motor penggerak transformasi bisnis. Simak selengkapnya di bawah ini!

Mengapa Pengalaman Pelanggan Perlu Dianalisis?

Sering kali bisnis ritel menganggap pengalaman pelanggan sebagai sesuatu yang abstrak: “Asalkan mereka puas.” Sayangnya, dunia bisnis tidak bekerja hanya dengan asumsi. Oleh karena itu, Anda harus mengukurnya untuk dapat ditingkatkan.

Coba Anda bayangkan jika:

  • Seorang pelanggan meninggalkan toko karena antrean terlalu panjang.
  • Seorang ibu tak jadi membeli barang karena area atau lorong terasa penuh sesak.
  • Seorang pembeli potensial frustasi karena sulit menemukan produk incarannya.

Tanpa adanya data, semua itu hanyalah cerita samar. Namun, dengan penyajian data yang lengkap, setiap momen ketidaknyamanan dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Di sinilah peran people counting dibutuhkan.

Teknologi people counting menangkap pola kunjungan pelanggan, memberi insight tentang bagaimana toko digunakan secara real-time – bukan sekadar asumsi manajer atau staf.

Metrik Utama Dalam Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Dalam upaya meningkatkan pengalaman pelanggan untuk toko ritel Anda, ada beberapa hal yang harus dipahami sebagai metrik utama pengukurannya.

1. Antrean Panjang

Antrean adalah musuh utama dalam pengalaman berbelanja. Penelitian menunjukkan, pelanggan yang terlalu lama menunggu cenderung mengurangi belanja mereka atau bahkan meninggalkan keranjang belanjaan.

People counting dapat mendeteksi lonjakan jumlah pengunjung di area kasir secara real-time. Hasilnya? Manajer toko bisa segera menambahkan kasir aktif atau mengalihkan staf untuk mempercepat arus pelayanan. Tidak ada lagi drama “mengantre mengular” yang bikin reputasi toko hancur.

2. Kepadatan Area Belanja

Siapa yang tidak ingin bisnis ritelnya terlihat ramai? Namun, “terlalu ramai” bisa jadi bumerang bagi bisnis Anda. Pengunjung bisa merasa tidak nyaman, sulit bergerak, dan bahkan mungkin saja beberapa pengunjung menganggap toko Anda tidak aman.

Kepadatan jumlah pengunjung ini dapat dianalisis dengan people counting, sehingga Anda dapat mengetahui kapan toko mulai padat. Data ini membantu Anda dalam menentukan jam sibuk, kebutuhan menata ulang layout, hingga strategi promosi yang lebih cerdas. Misalnya mengatur display di area yang sering padat oleh pengunjung, atau mengarahkan alur pergerakan pengunjung agar lebih lancar.

3. Pencarian Produk

Salah satu keluhan paling klasik di dunia bisnis ritel adalah: “Staff bilang barangnya ada, tapi saya tidak bisa menemukannya.”

Jika pelanggan harus menghabiskan waktu terlalu lama untuk mencari, pengalaman belanja mereka jadi buruk.

Adanya teknologi people counting, yang jika dikombinasikan dengan heatmap berbasis AI hasilnya akan optimal. Kamera akan menunjukkan zona panas di mana pengunjung sering berhenti atau berkumpul. Dari data ini, Anda akan tahu apakah produk yang populer sudah diletakkan pada tempat yang tepat atau justru tersembunyi di sudut yang salah.

Hasilnya? Pelanggan lebih cepat menemukan produk incarannya, dan peluang pembelian bisa meningkat.

4. Keamanan dan Kenyamanan

Faktor keamanan juga menjadi salah satu pendukung dalam memberikan pengalaman yang baik kepada para pelanggan. Ketika terjadi kepadatan, bukan tak mungkin ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk mengambil kesempatan mencuri dari pelanggan lainnya. Teknologi people counting saat ini sudah banyak diterapkan pada perangkat CCTV berbasis AI, yang juga dapat menghitung dan memantau jumlah orang di suatu area secara real-time.

Dengan memantau kepadatan pengunjung, kamera CCTV dapat mendeteksi adanya gerakan mencurigakan. Misalnya, jika jumlah orang di suatu area melebihi batas kapasitas yang ditentukan, sistem akan langsung memberikan peringatan.

Baca juga: Bagaimana People Counting Meningkatkan Efisiensi Manajemen Penyewa di Mal?

Apakah People Counting Jadi Solusi Terbaik?

Mari kita jujur. Selama bertahun-tahun, toko ritel kesulitan untuk menganalisis jumlah pengunjung yang datang per harinya, dan bahkan masih ada yang mengandalkan insting. Tapi di era data yang serba digital, insting tak diperlukan lagi. Anda butuh kepastian secara real-time.

Bisa dikatakan people counting adalah salah satu solusi paling praktis untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Teknologi ini mengukur realita: berapa orang yang masuk dan keluar, di mana mereka berhenti, berapa lama mereka tinggal. Data ini adalah fondasi untuk setiap keputusan strategis.

Selain itu, dengan people counting Anda bisa:

  • Melihat traffic sebelum dan sesudah kampanye untuk mengetahui seberapa efektif promosi yang dilakukan.
  • Memudahkan Anda menilai performa cabang dengan membandingkan jumlah pengunjung dan tingkat konversi.
  • Memantau antrean dan kepadatan pengunjung secara real-time.

Jadi, apakah people counting jadi solusi terbaik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan? Jawabannya tentu saja ya. Teknologi ini bukan sekadar menghitung orang, tetapi membantu Anda mengubah data mentah menjadi strategi pengalaman pelanggan yang nyata.

Evaluasi People Counting

People counting sendiri bukan hal baru di dunia bisnis. Versi awalnya hanyalah sensor sederhana yang ditempatkan di pintu masuk – menghitung jumlah orang yang masuk dan keluar. Masalahnya, sistem ini masih belum sempurna dan mudah keliru: satu orang bisa dihitung dua kali masuk/keluar, atau kelompok dihitung sebagai satu orang.

Kini, teknologi people counting evolusinya luar biasa. Dengan dukungan AI, deep learning, dan kamera beresolusi tinggi, teknologi ini kini bisa:

  • Mampu membedakan manusia dari objek lain (tas, kereta belanja, atau bayangan)
  • Mengidentifikasi pola pergerakan hingga tingkat detail
  • Memberikan laporan real-time dengan akurasi nyaris sempurna

Bahkan, sistem modern sudah bisa mengintegrasikan data people counting dengan POS (point of sales). Artinya, Anda tidak hanya mengetahui siapa yang datang, tetapi juga bisa tahu siapa yang benar-benar belanja. Kombinasi ini membuka jalan menuju insight yang lebih tajam tentang perilaku pelanggan.

Baca juga: 7 Kegunaan People Counting Camera di Berbagai Sektor Bisnis

Dari Traffic ke Transformasi

Ingat, people counting bukan tujuan akhir. Data hanyalah angka jika tidak diolah. Yang membuatnya berharga adalah transformasi yang terjadi.

  • Dari sekadar tahu orang yang datang → menjadi tahu bagaimana mereka berinteraksi dengan toko
  • Dari sekadar menghindari antrean → menjadi menciptakan perjalanan belanja yang mulus
  • Dari sekadar menghitung traffic → menjadi strategi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan

Retailer yang serius mengadopsi teknologi ini akan melihat perubahan nyata. Pelanggan akan lebih puas, loyalitas meningkat, dan omset lebih stabil.

Rekomendasi People Counting Berbasis AI Dari Camarjaya

Di Indonesia, tidak semua perangkat people counting diciptakan sama. Banyak yang masih mengandalkan teknologi usang dengan tingkat akurasi rendah. Jika Anda benar-benar ingin meningkatkan pengalaman pelanggan, maka pilihlah perangkat Intelligent Edge Analysis All-In-One Machine atau AI Box dari Camarjaya.

Apa yang bisa dilakukan AI Box?

  • Menggunakan algoritma AI face recognition dengan akurasi tinggi
  • Mampu menganalisis kepadatan, antrean, hingga pola pergerakan pengunjung selama berada di toko dengan tampilan penyajian data yang user friendly
  • Memberikan insight real-time yang bisa langsung ditindaklanjuti

dashboard ai box xenus

Bagi pebisnis ritel, ini bukan sekadar alat tambahan. Ini adalah investasi strategis yang mengubah data traffic menjadi strategi transformasi pengalaman pelanggan.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu People Counting dan Cara Kerjanya

Kesimpulan

Pengalaman pelanggan adalah kunci bertahan hidup di dunia ritel yang kompetitif. Dengan teknologi people counting, Anda bisa berhenti menebak-nebak dan mulai membangun strategi berbasis data nyata. Mulai dari mengatasi antrean, mengelola kepadatan pengunjung, hingga mengoptimalkan tata letak toko – semuanya bermuara pada satu hal, yaitu meningkatkan pengalaman pelanggan.

Dan bila Anda serius ingin membawa bisnis ke level berikutnya, Camarjaya hadir dengan solusi AI people counting yang siap menjadikan bisnis ritel Anda lebih cerdas, efisien, dan ramah pelanggan, sekaligus meningkatkan keamanan bisnis Anda.

Jadi, apakah bisnis Anda masih mengandalkan insting, atau sudah siap bertransformasi dengan data? Konsultasikan kebutuhan terkait people counting bersama tim ahli kami disini.

 

Sumber:

https://contentsquare.com/guides/data-analytics/retail/

https://linkretail.com/retail-foot-traffic-how-does-people-counting-work/

https://www.isarsoft.com/article/people-counting-for-retail-analytics

Bagikan artikel ini ke:

Dapatkan Dukungan

Ada Pertanyaan? Yuk, Hubungi Kami!

*Customer service tersedia selama 24 jam

Kirim Pesan
Reach Us
Halo Camarjaya, saya ingin menanyakan mengenai layanan yang tersedia di PT. CamarIndah JayaPerkasa