Dalam proses distribusi bisnis, Anda pasti seringkali melihat berbagai macam bentuk truk yang mengangkut barang melintasi tol dengan bobot beragam. Kini pemerintah Indonesia mulai melakukan pengawasan kendaraan yang kelebihan muatan atau biasa disebut ODOL (Over Dimension Over Loading).
Aturan itu kini semakin diperketat mengingat setiap hari truk-truk dengan kapasitas berlebih melintas tanpa pengawasan, yang memicu risiko seperti kecelakaan, kerusakan kontruksi jalan, hingga kemacetan akibat kendaraan mogok di jalur cepat. Untuk dapat menjalankan pengawasan tersebut, pemerintah membutuhkan teknologi yang mampu memproses identifikasi dan penindakan pelanggaran secara akurat.
Salah satu inovasi unggulan yang dapat membantu pengawasan ODOL adalah dengan menggunakan CCTV tol. Sistem kamera ini kini dapat bekerja secara otomatis tanpa perlu adanya pemeriksaan manual. Pertanyaannya, apakah CCTV benar-benar bekerja secara efektif? Artikel ini akan coba membedahnya secara objektif, dari ancaman nyata ODOL hingga potensi integrasi CCTV dengan teknologi berbasis AI.
Baca juga: Masih Relevan kah CCTV Analog Digunakan di Era AI Saat Ini?
Ancaman Kendaraan ODOL Terhadap Keselamatan di Jalan Tol
Kendaraan ODOL bukan sekadar pelanggaran administratif. Dampak yang ditimbulkan langsung menyentuh aspek keamanan. Truk dengan beban berlebih memiliki jarak pengereman lebih panjang, kestabilan lebih rendah, dan cenderung mengambil jalur lambat lebih lama. Hal ini memicu penumpukan kendaraan di belakangnya, dan di beberapa kasus kendaraan ODOL yang mogok di tanjakan jadi pemicu kecelakaan beruntun.
Selain itu, konstruksi jalan tol didesain untuk kapasitas tonase tertentu. Ketika kendaraan ODOL melintas secara terus-menerus, struktur aspal dan beton semakin cepat rusak, menyebabkan biaya perawatan meningkat drastis. Akhirnya, pengguna jalan lain ikut menanggung dampak melalui kenaikan tarif atau ketidaknyamanan akibat perbaikan jalan.
Dengan kondisi ini, pengawasan manual jelas tidak lagi cukup. Dibutuhkan sistem otomatis yang mampu bekerja tanpa henti. Untuk itu, dukungan yang dianggap paling tepat adalah dengan memanfaatkan teknologi CCTV tol.
Pendekatan Baru dengan CCTV Tol
Awalnya, CCTV Tol hanya digunakan untuk memantau kepadatan lalu lintas dan insiden kecelakaan. Namun kini, fungsinya mulai berkembang, bahkan di beberapa ruas, kamera CCTV sudah terhubung dengan sistem kontrol lalu lintas yang dapat mengidentifikasi nomor, mendeteksi pelanggaran marka, hingga merekam kecepatan kendaraan.
Dari penggunaannya tersebut, muncul pertanyaan bisakah teknologi CCTV ini dikembangkan menjadi sistem pengawasan ODOL yang andal?
Jawabannya tentu saja bisa. CCTV biasa hanya bisa merekam gambar, bukan menganalisa. Artinya, perlu adanya dukungan analitik video untuk meminimalisir proses identifikasi kendaraan ODOL dengan memantau secara manual oleh petugas. Hal ini yang pada akhirnya membuka celah human error hingga potensi pungli.
Untuk memaksimalkan fungsi CCTV tol, sistem harus mampu:
- Membaca dimensi kendaraan secara otomatis
- Mengidentifikasi jenis kendaraan berdasarkan database
- Mengukur estimasi berat melalui analisis gerakan dan suspensi (AI based load detection)
- Mengirimkan alert ke petugas atau langsung terintegrasi ke sistem tilang elektronik
Baca juga: Mengenal Manfaat Fitur CCTV People Counting untuk Bisnis
Cara Kerja CCTV Dalam Mendeteksi Kendaraan ODOL
Pengawasan ODOL berbasis CCTV tidak dilakukan dengan cara manual melihat layar, tetapi dengan sistem analitik terintegrasi. Teknologi yang digunakan dalam sistem pengawasan ODOL dengan CCTV terdiri dari kamera, sensor identifikasi berat atau Weigh-in-Motion (WIM), dan perangkat lunak untuk pengolahan data.
Namun, secara teknisnya, proses kerja CCTV tol adalah sebagai berikut.
- Menangkap Visual Kendaraan Saat Melintas: Kamera ditempatkan di titik strategis seperti gerbang tol, titik masuk utama, atau ruas dengan kecenderungan pelanggaran tinggi.
- Analitik AI Dalam Mengidentifikasi Dimensi: Sistem kameranya akan membaca ukuran panjang, tinggi, dan profil kendaraan lalu mencocokkan dengan database dimensi ideal untuk kelas kendaraan tersebut.
- AI Menganalisa Pola Gerakan: Dengan memanfaatkan pembacaan visual terhadap suspensi dan kecepatan kendaraan, sistem dapat memperkirakan apakah kendaraan membawa muatan berlebih.
- Deteksi Anomali: Jika dimensi atau beban dinilai di luar batas normal, sistem akan menandai kendaraan sebagai ODOL
- Integrasi dengan Data Plat Nomor dan e-Tilang: Plat nomor terbaca otomatis dengan ANPR (Automatic Number Plate Recognition), lalu data pelanggaran dikirim langsung ke sistem penindakan tanpa perlu interaksi dengan petugas.
Dengan pendekatan tersebut, prosesnya tidak lagi bergantung pada manusia. Semua pengawasan bekerja secara otomatis dan real-time.
Kelebihan Menggunakan CCTV Tol untuk Pengawasan Kendaraan ODOL
Penggunaan CCTV tol sebagai teknologi pendukung pengawasan kendaraan ODOL memiliki beberapa kelebihan yang harus Anda tahu.
1. Lebih Akurat dan Cepat
Dengan integrasi AI, sistem mampu mengidentifikasi kendaraan ODOL hanya dalam beberapa detik saja tanpa harus menghentikan kendaraannya. Tentu ini jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan metode timbang manual yang memakan waktu dan seringkali memicu antrian.
2. Pengawasan 24/7
Kendaraan ODOL cenderung beroperasi pada malam hari untuk menghindari razia. Namun, pemantauan CCTV dengan kecerdasan analitik bekerja tanpa mengenal jam kerja. Lebih lanjut, sistem ini akan tetap aktif meski petugas yang berada di lapangan terbatas.
3. Meminimalisir Human Error dan Pungli
Pengawasan manual memberikan peluang penilaian subjektif dan potensi untuk bernegosiasi di tempat atau pungli. Sistem berbasis CCTV + AI tidak bisa “diajak kompromi”. Semua data yang didapat bersifat objektif dan terekam sebagai bukti apabila terjadi pelanggaran.
4. Terintegrasi dengan Sistem Tilang Elektronik
Ketika AI sudah mendeteksi pelanggaran dan plat nomor terbaca, sistem dapat langsung mengirimkan data ke server e-Tilang tanpa perlu menunggu petugas melakukan input manual. Ini memberikan efek jera yang lebih kuat karena pelanggar akan langsung ditindak, bukan sekadar teguran lisan.
Tantangan Pelaksana di Lapangan
Meski potensinya besar, implementasi CCTV tol sebagai alat deteksi ODOL bukan berarti tanpa hambatan. Dalam penerapannya ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan.
1. Kualitas CCTV Belum Seragam
Tidak semua ruas jalan tol dilengkapi dengan sistem kamera CCTV canggih yang mendukung analisa dimensi kendaraan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi penegak hukum dan pemerintah untuk dapat mengejar target zero ODOL di tahun 2026.
2. Belum Semua CCTV Terhubung dengan AI
Kamera CCTV yang sudah dipasang saat ini di sejumlah ruas tol, kebanyakan hanya berfungsi sebagai pemantau tanpa kemampuan analitik video. Untuk dapat menuju Indonesia yang zero ODOL, perlu upaya bertahap untuk meregenerasi kamera CCTV dengan sistem yang sudah terintegrasi dengan AI.
3. Database Kendaraan Belum Sepenuhnya Terintegrasi
Bisa dibilang ini jadi masalah klasik di Indonesia. Sementara CCTV tol yang didukung teknologi AI memerlukan database jenis kendaraan dan batas dimensi resmi dari Kementerian Perhubungan untuk dianalisa secara optimal.
4. Investasi Perangkat Analitik AI Masih Terbatas
Pengawasan kendaraan ODOL yang lebih optimal, memang dibutuhkan investasi untuk mengupgrade ke sistem pengawasan yang baru berbasis AI. Banyak operator tol masih dalam tahap uji coba dan belum dapat diterapkan sistemnya secara menyeluruh.
5. Kesiapan Regulasi Digital
Meskipun e-Tilang sudah dijalankan oleh pemerintah, namun integrasi dengan pelanggaran ODOL berbasis virtual tracking masih membutuhkan kesiapan regulasi yang jelas. Proses ini perlu adanya payung hukum yang lebih jelas agar penindakan bisa dilakukan secara sah di mata hukum.
Baca juga: Pemasangan CCTV Outdoor Harus Strategis Agar Optimal! Ini Tipsnya
Kesimpulan
CCTV tol memiliki potensi besar menjadi alat pengawasan ODOL yang efektif dengan dukungan dari teknologi AI. Sistem kamera berbasis analisis video AI harus mampu:
- Mengidentifikasi dan memproses video real-time
- Mengenali plat nomor kendaraan otomatis (ANPR)
- Mengukur dimensi kendaraan berbasis virtual tracking
- Mengirim notifikasi adanya pelanggaran langsung ke pusat komando
Dengan integrasi ini, pengawasan kendaraan ODOL tidak lagi ketergantungan pada razia konvensional dan petugas. Sistem keamanannya dapat bekerja otomatis, cepat, dan objektif.
Jika Anda adalah pengelola jalan tol, sistem keamanan transportasi, atau pihak yang membutuhkan pengawasan digital:
Pertimbangkan untuk memasang perangkat Xenus Smart Security dari Camarjaya yang dapat diintegrasikan langsung dengan CCTV Tol existing untuk mendeteksi pelanggaran secara otomatis tanpa perlu upgrade seluruh infrastruktur.
Ingin melihat bagaimana sistem ini bekerja dalam skenario nyata? Hubungi tim Camarjaya untuk demo dan simulasi langsung di lokasi.
Sumber:
https://www.tintaborneo.com/2025/06/tegas-jalan-lingkar-dipasang-cctv-truk-melebihi-tonase-jadi-sasaran-penindakan/
https://dct.co.id/news/cctv-tol-jadi-andalan-dalam-pengawasan-odol-secara-otomatis/#cara-kerja-sistem-cctv-dalam-deteksi-odol