Kebakaran merupakan salah satu peristiwa dahsyat yang bisa terjadi kapan saja. Sebelum terjadi kebakaran, ada beberapa fase berbeda saat berkembangnya dan penyebaran api. Deteksi dini menjadi langkah yang sangat penting untuk mengurangi kerusakan dan menyelamatkan nyawa.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tahapan kebakaran dan sistem deteksi yang tepat untuk masing-masing tahapan. Yuk, langsung saja simak pembahasannya berikut ini.
Baca juga: Ini DIa 5 Jenis Fire Detection dan Fungsinya
Pentingnya Deteksi Dini Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi secara tiba-tiba dan dampaknya bisa meluas dengan cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan bagaimana mengidentifikasi berbagai tahap kebakaran sebelum memutuskan memanggil tim pemadam kebakaran.
Pengetahuan ini tidak hanya penting tentang bagaimana pemadaman api yang efektif tetapi juga untuk memastikan keselamatan Anda dan keluarga. Perlu Anda ketahui bahwa pada umumnya kebakaran mengalami lima tahapan utama, yaitu tahap pemanasan, pengapian, penyebaran, pengendalian, dan pemadaman.
Setiap tahapan kebakaran memiliki karakteristik dan tingkat bahaya yang berbeda. Memahaminya dapat membantu Anda dalam melakukan deteksi dini, sehingga Anda tahu kapan saatnya memanggil petugas pemadam kebakaran profesional.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Harus Beli Kamera Explosion Proof di Area Berbahaya
Identifikasi Tahapan Kebakaran
Memiliki pemahaman dalam mengidentifikasi tahapan kebakaran akan membantu dalam mendeteksi dan menilai lebih dini. Berikut ini penjelasan dari setiap masing-masing fase kebakaran yang harus Anda tahu.
1. Tahap Pemanasan
Sebelum dimulainya pembakaran, api lebih dulu mengalami tahap pemanasan, yaitu saat suhu mulai meningkat di area yang terdeteksi api. Untuk tahap ini, sistem deteksi yang tepat adalah dengan menggunakan teknologi kamera termografi.
Kamera canggih ini memiliki keunggulan dalam mendeteksi perbedaan suhu pada permukaan dan dapat mengidentifikasi area pemanasan abnormal. Kemampuannya ini dapat mengindikasikan terjadinya kebakaran lebih cepat, yang akan mengirimkan sinyal alarm atau suara.
2. Tahap Pengapian
Pada tahap pengapian, api menemukan lebih banyak oksigen dan bahan bakar yang tersedia, yang ditandai dengan api yang mulai membesar dan semakin kuat. Sistem untuk mendeteksi tahap kebakaran ini adalah:
- Detektor asap: Perangkat pendeteksi yang krusial untuk memberikan peringatan kemunculan asap secara real-time. Pada tahap ini menjadi indikasi awal terjadinya bencana kebakaran.
- Detektor panas: Efektif dalam mendeteksi perubahan suhu yang tiba-tiba di area tempat dimana panas dihasilkan, seperti dapur.
- Detektor api: Detektor ini mampu mengidentifikasi radiasi ultraviolet dan inframerah yang dipancarkan oleh api pada tahap awal perkembangannya, dan memberikan peringatan tambahan saat ada api.
3. Tahap Perkembangan (Penyebaran)
Pada tahap ini, api membesar dan menyebar dengan cepat. Sistem deteksi yang paling sesuai adalah:
- Detektor suhu dan asap: Perangkat canggih ini dapat mengidentifikasi arah dan pergerakan suhu, asap, dan panas. Dengan begitu memungkinkan untuk deteksi yang lebih akurat.
- Sistem alarm terpusat: Sistem ini terhubung ke sensor yang tersebar di seluruh gedung dan dapat memberitahu pihak berwenang atau layanan darurat secara otomatis.
Baca juga: Tips Membeli Detektor Asap di Properti Komersial Sesuai Kebutuhan
4. Tahap Stabilisasi (Pengendalian)
Pada tahap ini, petugas pemadam kebakaran dan tim tanggap darurat sedang bekerja aktif untuk mengendalikan api. Sistem deteksi tetap penting untuk keselamatan, sehingga dibutuhkan:
- Sistem deteksi pencitraan termal: Sistem ini membantu petugas pemadam kebakaran mengidentifikasi titik panas dan area berisiko dalam bangunan secara real-time.
- Sistem komunikasi darurat: Sistem ini memungkinkan tim respon untuk mengkoordinasikan upaya mereka secara lebih efektif.
5. Tahap Pemadaman
Ketika api berhasil dikendalikan, berarti api mulai masuk fase pembusukan karena penurunan oksigen dan bahan bakar yang signifikan. Ada dua sistem yang memiliki peran penting pada tahap pemadaman, yaitu:
- Sistem pemantauan gas: Setelah api padam, sistem ini dapat mendeteksi keberadaan gas berbahaya, seperti karbon monoksida, yang mungkin terlepas selama kebakaran.
- Sistem penilaian pasca kebakaran: Api yang sudah teratasi tidak lantas ditinggalkan begitu saja. Selanjutnya, tim pemadam kebakaran akan menilai kondisi bangunan yang telah terbakar untuk memastikan apakah masih aman untuk ditempati menggunakan sistem ini.
Xenus Thermal Security: Solusi Deteksi Kebakaran Dini
Sistem deteksi berperan penting dalam pengelolaan di seluruh tahapan kebakaran. Deteksi dini memungkinkan untuk dilakukan tindakan pencegahan yang tepat guna meminimalkan kerusakan dan menyelamatkan nyawa.
Selain itu, teknologi yang terus berkembang membuat kita dapat lebih siap dari sebelumnya untuk mendeteksi dan mengurangi kebakaran di semua tahapan. Pencegahan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk memastikan keselamatan jika terjadi kebakaran.
Camarjaya menghadirkan solusi inovatif melalui Xenus Thermal Security, yaitu kamera inframerah untuk mendeteksi kebakaran lebih dini dan pemantauan suhu di pabrik, industri, dan kawasan hutan.
Kamera Thermal Xenus didukung algoritma canggih dalam penangkapan distribusi suhu suatu permukaan dalam milidetik, yaitu dengan pendeteksi panas otomatis. Ditambah dengan perangkat lunak AI Box menawarkan kendali jarak jauh penuh terhadap semua kamera pengawas, berbagai konfigurasi zona inspeksi, fungsi perekaman, dan analisis data.
Untuk info selengkapnya, hubungi tim Camarjaya sekarang juga, dan jadwalkan untuk demonya gratis.
Sumber:
https://elementfire.com/blogs/articles/the-four-stages-of-fire-and-when-to-call-for-help?srsltid=AfmBOoo6LP9lseiguRaS81jWCp9mo0feiO-hiZM7yUYLIjxqnKnZTkQ5
https://visiontir.com/phases-of-a-fire-detection-and-warning-systems/
https://wfca.com/wildfire-articles/the-four-stages-of-fire-growth-explained/