Konsumen di seluruh dunia kini secara rutin berinteraksi dengan teknologi face recognition atau pengenalan wajah hanya dengan membuka kunci ponsel mereka. Namun, ada banyak penggunaan lain dari face recognition, beberapa diantaranya sudah diadopsi secara luas.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa kasus atau contoh penerapan dan tren pengenalan wajah, berdasarkan perspektif unik kami sebagai penyedia mesin face recognition berteknologi AI tingkat atas.
Sekilas Tentang Teknologi Face Recognition
Panduan untuk teknologi pengenalan wajah di tahun 2024 ini memberikan gambaran umum secara lengkap dan menyeluruh tentang teknologi ini dan cara kerjanya. Singkatnya, face recognition adalah teknologi biometrik yang mengidentifikasi vektor dan fitur wajah serta mencocokkannya dengan individu yang telah terdaftar sebelumnya. Teknologi ini paling baik digunakan di seluruh infrastruktur komputasi edge.
Teknologi ini sendiri sebenarnya sudah ada selama beberapa tahun dan sekarang mengalami implementasi dalam skala besar. Sistem face recognition, seperti Uface dari Camarjaya, menawarkan berbagai kemampuan untuk menambah nilai dan saat ini sedang diadopsi di banyak industri vertikal.
1. Fungsionalitas Utama Pengenalan Wajah
Sistem pengenalan wajah yang didukung AI saat ini sudah semakin canggih dan menambah fungsionalitas utamanya, diantaranya adalah:
- Verifikasi Identitas: Identifikasi individu dan penerapan aturan tertentu berdasarkan kategori yang masuk ke area terbatas. Misalnya, VIP, pengunjung terdaftar, orang yang masuk daftar hitam, karyawan, atau pelajar. Gunakan informasi tersebut untuk meningkatkan dan mengotomatiskan proses seperti access control, perlindungan keamanan, sambutan pelanggan atau pengunjung, serta waktu dan kehadiran.
- Pencegahan Spoofing: Validasi identitas seseorang menggunakan foto langsung atau rekaman video dengan ID yang dipindai dan diverifikasi. Ini disebut eKYC (Know Your Customer secara elektronik) dan banyak digunakan dalam perbankan, layanan keuangan, dan asuransi.
- Otorisasi: Mengidentifikasi apakah seseorang ada dalam basis data yang telah diotorisasi sebelumnya. Misalnya, untuk menarik uang tunai dari mesin ATM, mengakses lemari obat yang berisi obat-obatan yang diamankan, atau membuka kunci mesin yang memerlukan operator terlatih.
- Segmentasi dan Analisis Pelanggan: Untuk periklanan cerdas, analisis karakteristik seseorang yang berdiri di depan tanda digital, seperti jenis kelamin, usia, dan emosi.
- Tindakan Kesehatan dan Keselamatan: Pastikan seseorang mengenakan alat pelindung diri yang sesuai dengan lingkungan yang mereka akses.
2. Industri yang Menerapkan Pengenalan Wajah
Melihat kondisi pasar vertikal saat ini, ada 10 industri yang menonjol dan siap untuk mengintegrasikan face recognition, dan dalam banyak kasus sudah mengadopsinya, yaitu:
- Manufaktur dan pergudangan
- Perbankan, Layanan Keuangan dan Asuransi (BFSI)
- Kantor pintar
- Rumah pintar dan kompleks perumahan
- Pengecer
- Transportasi umum dan bandara
- Fasilitas kesehatan
- Sekolah dan universitas
- Keramahan
- Restoran dan bar
Baca juga: Keunggulan Memasang Face Recognition Access Control
Kasus Penerapan Face Recognition di Tahun 2024
Teknologi face recognition AI digunakan karena beberapa alasan, seperti untuk membantu mengamankan dan memantau lingkungan, meningkatkan pengalaman pengguna, atau bahkan untuk pengendalian pandemi. Berikut adalah beberapa kasus penggunaan sistem face recognition.
1. Untuk Access Control
Access control adalah pembatasan akses selektif ke tempat atau sumber daya tertentu. Untuk menunjukkan bagaimana sistem pengenalan wajah dapat meningkatkan kontrol akses, mari kita perhatikan contoh berikut:
- Fasilitas komersial dan perumahan
Face recognition banyak digunakan di fasilitas komersial dan perumahan untuk memberikan akses kepada karyawan yang berwenang, anggota keluarga, atau tamu yang telah terdaftar sebelumnya atau membatasi akses kepada orang yang tidak berwenang. Contohnya meliputi pintu masuk karyawan dan pengunjung fasilitas bisnis, smart door, dan smart elevator.
- Bandara
Pemeriksaan bea cukai dan imigrasi merupakan salah satu pengalaman yang paling tidak menyenangkan bagi setiap pelancong, dan beberapa hambatan dalam perjalanan udara. Dalam beberapa tahun terakhir, kios swalayan bandara dan pintu putar kontrol akses telah menerapkan face recognition untuk kepentingan pelancong dalam proses yang mencakup menaikkan penumpang dan pramugari, kontrol imigrasi, serta akses terbatas berdasarkan izin keamanan.
- Sumber daya dan peralatan terbatas
Dari fasilitas penelitian, rumah sakit, pabrik, dan gudang, hingga pertanian dan pertambangan, terdapat banyak sekali peralatan dan mesin khusus yang membutuhkan akses ketat, kontrol operasional, pelacakan, dan pelaporan. Berkat teknologi pengenalan wajah, akses ke sumber daya dan peralatan yang dibatasi dapat tetap aman.
2. Keamanan dan Pengawasan
Mengintegrasikan face recognition dalam sistem keamanan dapat meningkatkan efektivitas keamanan dan pengawasan lintas sektor secara drastis, serta memangkas biaya secara keseluruhan. Pengenalan wajah dapat mengidentifikasi saat seseorang berada dalam jangkauan kamera dan mengenali siapa saja yang sudah ada dalam basis data sistem, serta secara otomatis mengirimkan peringatan untuk intervensi manusia yang ditargetkan.
Jika diterapkan secara etis dan konstruktif, face recognition dapat memberikan kontribusi besar bagi lingkungan yang lebih aman. Pertimbangkan contoh berikut untuk memahami teknologi dalam konteksnya.
- Keamanan gudang dan pabrik
Selain tempat memproduksi barang-barang konsumen, gudang dan pabrik juga menyimpan barang sebelum mengirimkannya ke seluruh dunia melalui jaringan rantai pasokan yang luas dan kompleks. Sistem yang dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah dapat memastikan bahwa hanya personel yang berwenang yang dapat mengakses area terbatas, atau bahwa hanya pekerja dengan lisensi dan kredensial yang tepat yang dapat mengakses dan mengoperasikan mesin.
- Membuat daftar blokir
Face recognition beroperasi dengan cara mencocokkan gambar langsung dengan basis data identitas yang telah terdaftar sebelumnya, sehingga memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap tempat yang dilindungi dan memberi peringatan kepada personel penting jika ada individu tak dikenal atau terlarang yang masuk. Teknologi ini bisa digunakan pada kantor dan sekolah untuk memantau arus orang.
Fitur keamanan serupa berlaku juga untuk pengecer. Toko ritel mungkin memiliki riwayat dengan pelanggan yang berulang kali mengancam staf atau pernah tertangkap basah mencuri. Sistem face recognition dapat dikonfigurasikan untuk memberitahu keamanan di dalam toko dan pihak berwenang jika ada pencuri yang datang atau orang yang merasa tidak puas memasuki toko.
- Sistem keamanan pinter perumahan
Smart system rumah pintar yang dilengkapi dengan face recognition dapat secara otomatis mengaktifkan atau menonaktifkan sistem ketika anggota rumah tangga sedang tidak ada. Jika sistem mendeteksi seseorang yang dikenali sebagai anggota rumah tangga, sistem akan tahu bahwa alarm tidak perlu dibunyikan. Jika sistem yang diaktifkan mengidentifikasi seseorang di lokasi rumah yang bukan anggota keluarga, maka sistem dapat segera memberi tahu anggota rumah dan petugas tanggap darurat.
3. Kesehatan dan Keselamatan
Anda mungkin sering menemukan sistem face recognition yang tertanam di pelayanan kesehatan. Rumah sakit yang dilengkapi dengan teknologi face recognition menggunakan kamera dapat mendeteksi apakah seseorang mengenakan masker, dan apakah mereka mengenakannya dengan benar. Selain itu, pelayanan kesehatan yang juga dilengkapi dengan kamera pencitraan thermal untuk membaca suhu tubuh akan memastikan tidak ada orang yang demam atau sakit memasuki tempat tersebut.
4. Waktu dan Kehadiran
Ada beberapa alasan mengapa sistem pengenalan wajah seperti Uface adalah pilihan terbaik:
- Tidak bersentuhan langsung. Semakin sedikit kontak fisik yang dilakukan karyawan dengan permukaan apa pun, semakin kecil risiko penularan bakteri dan virus. Ini berarti Anda dapat lebih mudah menjaga tempat kerja yang sehat.
- Karyawan dapat mendaftar dengan mudah pakai foto. Sistem pengenalan wajah mengelola basis data foto karyawan. Karyawan cukup mengambil atau mengunggah foto, lalu saat mereka masuk atau keluar, sistem akan melakukan pencarian wajah 1:N untuk mengonfirmasi dan memverifikasi identias karyawan.
- Mencegah penipuan. Teknologi canggih Uface melindungi dari kasus penipuan biometrik, seperti saat penipu memegang foto atau video orang lain di depan kamera, baik untuk tujuan peniruan identitas maupun untuk melakukan buddy punching.
- Akurat. Uface adalah salah satu mesin face recognition wajah terbaik di dunia yang memberikan akurasi hingga 99,99% saat melakukan pencarian wajah.
Selain mendukung sistem absensi dan kehadiran,, Uface juga merupakan solusi juga dapat menyediakan keamanan dan access control serta pengukuran kesehatan.
Baca juga: Tingkatkan Sistem Pengawasan Kantor dengan Face Recognition Camera
5. Fintech
Know Your Customer (KYC) adalah praktik global yang diatur dalam layanan keuangan. Praktik ini mengharuskan lembaga keuangan untuk memverifikasi identitas, kesesuaian, dan faktor risiko yang terkait dengan hubungan bisnis mereka, termasuk klien mereka. KYC penting untuk mengenali skema pencucian uang. Bank, layanan keuangan, dan perusahaan asuransi memverifikasi identitas nasabah dengan meninjau dan memvalidasi dokumentasi yang dikeluarkan negara, seperti SIM atau paspor, serta melakukan referensi silang dengan dokumen sekunder.
Praktik KYC juga membantu mencegah penipuan dan pencurian identitas serta membatasi akses ke produk dan layanan yang diatur. Face recognition dapat mengubah proses KYC tradisional, menjadikannya lebih tangguh dan efisien. Face recognition juga membuka beragam layanan keuangan daring dengan mendigitalkan seluruh proses dan memungkinkan nasabah untuk melakukan seluruh proses sendiri dimana saja, yang akan menghasilkan eKYC.
Berikut ini proses kerja eKYC:
- Memindai foto tanda pengenal yang dikeluarkan pemerintah.
- Foto langsung wajah individu diambil.
- Kecocokan 1:1 ditentukan menggunakan mesin pengenalan wajah untuk melakukan deteksi dan pengenalan wajah antara foto langsung serta tanda pengenal.
Selain itu, berikut salah satu contoh yang mengilustrasikan penggunaan face recognition untuk eKYC.
a. Membuka rekening bank
- Seorang pelanggan meminta untuk membuka rekening bank
- Petugas bank mengambil foto sebagai bagian dari proses pendaftaran akun dan eKYC, lalu memindai tanda pengenal milik klien.
- Verifikasi biometrik dilakukan menggunakan face recognition.
- Otentikasi digital sudah lengkap, memungkinkan sistem perbankan untuk langsung memeriksa status hukum dan keuangan klien.
- Klien melewati pemeriksaan eKYC, dan memperoleh akun untuk mendapatkan akses ke layanan bank.
b. Membuka rekening investasi atau polis asuransi
- Calon klien mengisi informasi yang diperlukan pada tablet yang disediakan oleh perusahaan.
- Agen mengambil foto calon klien dan memindai ID untuk membandingkannya dengan data yang disimpan di server.
- Setelah verifikasi biometrik selesai, dan calon klien lolos pemeriksaan eKYC, selanjutnya agen akan memverifikasi identitas klien dengan informasi penting lainnya yang diperlukan untuk mencegah penipuan dan memenuhi peraturan anti pencucian uang.
6. Smart Ritel dan Pengalaman Pelanggan
Berbagai macam bisnis, mulai dari pengecer hingga operator perhotelan dan pemilik restoran, dapat memperoleh manfaat besar dengan menawarkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi. Misalnya, anggota program loyalitas dapat memilih dan mendaftarkan gambar wajah mereka untuk pengalaman yang lebih personal. Mari kita jelajahi beberapa contoh penggunaan face recognition untuk mempelajari bagaimana toko ritel dapat memperoleh manfaat dari teknologi ini.
- Mengidentifikasi pelanggan VIP
Pengecer yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan sebaiknya memanfaatkan face recognition. Mereka dapat memprogram di dalam toko untuk mengenali pelanggan VIP yang telah mendaftar dan memberitahu staf saat kedatangan untuk memberikan sambutan pribadi serta perhatian khusus. Pengenalan wajah juga dapat ditambahkan ke sistem POS, yang memungkinkan anggota loyalitas yang telah mendaftar untuk langsung masuk ke akun mereka dan melakukan pembayaran contactless dengan aman, mirip dengan Apple Pay pada iPhone terbaru. Restoran juga bisa langsung mengenali pengunjung yang mendaftar sebagai VIP untuk menikmati fasilitas tambahan dan layanan khusus.
- Iklan cerdas pada papan tanda digital
Papan tanda digital telah menjadi hal yang umum dalam beberapa tahun terakhir sebagai alat untuk menyampaikan media di tempat umum seperti mal, restoran, dan toko eceran. Menambahkan kamera pada kemampuan pengenalan wajah ke layar memungkinkan penyampaian pengalaman di dalam toko yang interaktif dan personal. Pembeli yang ikut serta dapat melihat rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan pembelian atau preferensi sebelumnya. Bagi pembeli anonim, papan tanda digital yang didukung face recognition dapat menampilkan informasi yang relevan berdasarkan karakteristik individu, seperti jenis kelamin, usia, dan suasana hati.
- Pembayaran tanpa kartu
Teknologi ini juga dapat diterapkan di mana saja, dari kafetaria karyawan hingga restoran cepat saji, dari toko kelontong hingga pengecer mana pun. Bisnis yang menawarkan program loyalitas dapat menggunakan teknologi ini dengan menerapkan SDK face recognition di sistem POS mereka dan mengundang anggota untuk ikut serta dengan foto wajah mereka.
- Analisis pengunjung untuk pemilik dan operator bisnis
Anda juga dapat memanfaatkan facial racognition untuk analisis data. Perangkat ini dapat menangkap perilaku pelanggan dan data demografis di lingkungan ritel, serta menentukan apakah pelanggan tampak bingung atau tersesat di lorong tertentu atau apakah mereka cenderung membeli produk yang diletakkan di samping cermin. Pola tersebut dapat ditangkap oleh face racognition dan teknologi AI, yang memberitahu tentang tindakan yang harus diambil untuk menghasilkan pengalaman yang lebih positif.
7. Penegakkan Hukum
Meskipun masih ada kekhawatiran tentang pengawasan yang tidak tepat, bias, dan identifikasi palsu, teknologi ini membantu dalam skenario sektor publik tertentu. Polisi telah menggunakan face recognition secara etis untuk memecahkan kejahatan, mulai dari mengidentifikasi pencuri toko hingga melacak penjahat berbahaya. Opini publik yang negatif telah memperlambat adopsi teknologi tersebut untuk penegakkan hukum. Implementasi dan regulasi pengenalan wajah yang etis masih perlu ditingkatkan untuk mendapatkan kepercayaan publik sepenuhnya.
Jadi, teknologi face recognition adalah masa depan AI dan teknologi biometrik. Kami berharap dapat menyediakan inovasi terbaru dan memberikan solusi Uface kelas dunia kepada pengguna akhir. Untuk informasi lebih lanjut tentang salah satu mesin face recognition dari kami, bisa langsung kunjungi situs resmi Camarjaya atau konsulitasi dengan tim ahli disini secara gratis.