Face recognition dan face detection adalah dua istilah yang berhubungan dengan teknologi biometrik. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian dan dianggap mirip. Padahal, ada beberapa perbedaan antara teknologi face recognition dan face detection.
Beberapa perbedaan tersebut akan membantu Anda dalam memahami lebih lanjut kedua teknologi tersebut. Yuk, langsung saja simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini sampai akhir.
Face Recognition vs. Face Detection, Apa Perbedaannya?
Pada dasarnya, face recognition dan face detection biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan sistem keamanan. Kedua istilah tersebut berguna untuk verifikasi identitas, pencegahan tindak kejahatan, penerapan fungsi access control otomatis, pemantauan keamanan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, face detection sebenarnya saling terkait dengan face recognition karena manfaat dari face detection tidak bisa berdiri sendiri. Kompleksitas dari face detection juga lebih rendah daripada face recognition.
Perbedaan keduanya dapat dilihat dari segi definisi, cara kerja, serta pemanfaatannya berikut ini.
1. Dari Segi Definisi
Berdasarkan definisinya, walaupun kedua istilah tersebut tampak serupa, namun definisi dari face recognition dan face detection tidaklah sama.
Face recognition adalah software biometrik tanpa hambatan yang memungkinkan pengenalan dan pengidentifikasian wajah manusia berdasarkan indikator biometrik, di mana hal tersebut ditemukan pada wajah yang unik di setiap individu.
Sedangkan, face detection adalah teknologi yang mampu menemukan dan mengenali wajah dalam gambar atau video digital. Face detection termasuk tahap pertama dalam sistem face recognition, yaitu mendeteksi keberadaan wajah manusia terlepas dari identitas orang tersebut.
Baca juga: Bagaimana Membangun Pengawasan Kantor dengan Face Recognition Camera?
2. Dari Segi Cara Kerja
Selanjutnya, perbedaan teknologi face recognition dan face detection tampak dari segi cara kerjanya. Face recognition memiliki teknologi yang lebih rumit daripada face detection. Pasalnya, face recognition membutuhkan database wajah yang dikenal untuk dibandingkan.
Database tersebut berisi informasi biometrik individu, seperti bentuk hidung, jarak antar mata, kontur wajah, dan lain sebagainya. Sistem face recognition mampu mengenali dan mengidentifikasi wajah berdasarkan kecocokan yang tersimpan dalam database.
Sistem face recognition juga bekerja dengan cara membuat gambaran matematis dari wajah seseorang lalu membandingkannya dengan gambaran wajah dalam database. Apabila ditemukan kecocokan, maka sistem dapat melakukan identifikasi lebih lanjut.
Face recognition memiliki akurasi yang tinggi dalam mencocokkan dan mengidentifikasi individu. Hal ini karena sistem pengenalan wajah memang menyimpan template atau fitur wajah untuk tujuan identifikasi.
Sementara itu, face detection berfokus pada pencarian dan pendeteksian keberadaan wajah dalam gambar atau video digital, namun tidak bisa mengidentifikasinya. Sistem face detection bekerja dengan cara menggunakan algoritma canggih untuk menganalisis fitur wajah tertentu.
Fitur-fitur tersebut, seperti mulut, mata, dan hidung yang kemudian digunakan dalam membuat pola untuk mencocokannya dengan wajah lain. Face detection bisa dilakukan secara real-time yang memungkinkan sistem untuk melacak pergerakan wajah dalam bentuk video.
Sistem face detection memiliki tingkat akurasi yang sedang dengan kemampuan mendeteksi wajah. Alasannya, fokus dari teknologi deteksi wajah memang untuk mendeteksi tanpa melakukan identifikasi wajah individu.
3. Dari Segi Pemanfaatannya
Perbedaan face recognition dan face detection berikutnya didasarkan pada pemanfaatannya. Umumnya, face recognition dimanfaatkan untuk mengawasi kerumunan orang secara real-time dan mengidentifikasi potensi ancaman keamanan.
Tidak hanya itu, sistem tersebut bermanfaat untuk membatasi akses nonauthorized ke area yang sensitif.
Karena dilengkapi dengan kemampuan yang lebih canggih dari face detection, teknologi face recognition lebih cocok dimanfaatkan di area atau industri yang memang membutuhkan pengawasan ketat, seperti area kepolisian, rumah sakit, perusahaan dengan gedung bertingkat, dan lain-lain.
Sementara itu, face detection digunakan untuk kebutuhan keamanan dengan tingkat yang lebih sederhana. Pasalnya, CCTV face detection tidak mengusung fitur yang kompleks seperti CCTV face recognition.
Sebagai contoh, apabila fitur intrusion pada CCTV face detection diaktifkan di area tertentu, sistem alarm ini hanya akan mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh orang (manusia).
Jadi, sistem alarm tersebut tidak akan mendeteksi atau memberi peringatan ketika terdapat aktivitas mencurigakan yang tidak dilakukan oleh manusia, misalnya saat hewan memasuki area tersebut.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Teknologi Anti Spoofing Pada Face Recognition?
Kesimpulan
Secara garis besar, baik face recognition maupun face detection merupakan teknologi yang kuat dengan banyak potensi. Masing-masing memiliki kemampuan untuk meningkatkan keamanan serta efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan.
Jika digunakan secara benar, tepat, dan bertanggung jawab, maka akan memberikan manfaat yang signifikan. Misalnya, face recognition untuk melakukan identifikasi pelanggan dan memberikan layanan yang dipersonalisasi.
Apabila Anda membutuhkan teknologi face recognition dalam sistem keamanan Anda, maka Camarjaya adalah opsi terbaiknya. Camarjaya merupakan penyedia CCTV dan sistem keamanan yang telah berpengalaman sejak 2009.
Ada beragam produk CCTV System smart CCTV berbasis AI yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Jadi, untuk pembelian dan pemasangannya langsung saja hubungi tim ahli kami untuk mendapatkan penawaran terbaiknya.
Baca juga: Face Recognition Acces Control: Keunggulan dan Cara Kerja